Sabtu, 26 November 2011

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Akan Di Bangun Di Gede Bage Bandung

BANDUNG, KOMPAS - Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) di kawasan Gedebage diyakini berdampak positif bagi problem penumpukan sampah di Kota Bandung selama ini. Sebagian besar produksi sampah yang mencapai 1.500 ton per hari bakal terserap menjadi listrik.
"Keberadaan pembangkit listrik yang memanfaatkan sampah tentu bermanfaat sangat besar. Hampir semua sampah warga Bandung bisa diubah menjadi energi listrik untuk berbagai kebutuhan sehari-hari," kata Sobirin, anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda, Senin (23/3) di Bandung.
Bertolak dari pemikiran tersebut, Sobirin meminta Pemerintah Kota Bandung melanjutkan rencana yang sudah diwacanakan sejak 2006 ini. Namun, ia juga mendengar bahwa sebagian anggota masyarakat, terutama warga sekitar Gedebage, keberatan dengan rencana tersebut. Ia menilai tentangan itu tidak memunculkan solusi lain.
"Kalau saya jadi wali kota, saya akan batalkan rencana membangun PLTS asalkan warga bisa memanfaatkan sampah sejak dari sumbernya. Masalahnya sekarang, 90 persen dari sekitar 2,5 juta warga Bandung belum bisa mengelola sampah rumah tangganya sendiri. Jadi, saat ini rencana membangun PLTS adalah solusi terbaik untuk sampah," katanya. Menurut Sobirin, masalah sampah perkotaan baru bisa teratasi bila tiga faktor penting sudah terlaksana. Faktor pertama adalah kehendak politik pemerintah. Faktor lain adalah pendidikan tentang sampah, terutama di sekolah, dan budaya pengolahan sampah oleh masyarakat. Faktor ketiga ini terkait erat dengan perilaku 3M atau mengurangi, memanfaatkan kembali, dan mendaur ulang sampah.
Ia menyarankan, pemerintah lebih proaktif mewartakan rencana ini kepada masyarakat, terutama warga sekitar Gedebage. "Warga di rencana lokasi itu harus tahu bahwa pengolahan sampah menjadi energi listrik ini berbeda dengan pembuangan sampah. Bila perlu, buat saja terlebih dahulu model hidup bangunan serta prosesnya. Tidak perlu besar. Yang penting masyarakat tahu dan bisa memberi masukan tentang model pengolahan yang sedang dikembangkan," katanya.
Lokasi tetap
Direktur PD Kebersihan Kota Bandung Cece H Iskandar selaku penanggung jawab proyek ini mengatakan, tidak ada perubahan lokasi pembangunan, yaitu tetap di Gedebage, di sekitar proyek Stadion Utama Sepak Bola Gedebage. Namun, ia belum bisa memastikan jadwal pembangunan fisiknya.
"TPA Sarimukti akan habis kontraknya pada 2011. Kami harap, sebelum kontrak itu selesai, PLTS ini sudah bisa digunakan. Pembangunan diperkirakan memakan waktu 1,5 tahun," kata Cece.
Ia menerangkan, konsultan yang ditunjuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah menyelesaikan beberapa temuan teknisnya. Konsultan yang dimaksud adalah Technical Advisory Service dari Bank Pembangunan Asia (ADB). Temuan tim tersebut akan didokumentasikan dan dilaporkan ke Pemkot Bandung, akhir Maret ini. Laporan itu juga bakal mencantumkan estimasi anggaran yang diperlukan.
Menurut Cece, proyek itu membutuhkan lahan 10 hektar, yang sedang dalam proses pembebasan. Setelah dapat digunakan, truk pengangkut sampah akan mengirim sampah melalui Jalan Tol Purbaleunyi, masuk dari pintu baru di Kilometer 149.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar